Kalimat itu hadir dari seorang teman, mengatakan pada ku
untuk mencamkannya. Dahulunya aku pikir itu tidak akan berlaku. Entah terlalu
naif atau apa, tapi aku percaya manusia itu makhluk sosial. Tak bisa lepas dari
pertolongan sesama. Ternyata pikiranku memang tidak salah, tetapi kata2nya juga
benar. Aku pikir kedua premis ini saling melengkapi. Hidup sendiri bukan
berarti tanpa pertolongan orang lain, bersosialisasi dan tolong-menolong tak
lantas mengabaikan kewajiban serta hak-hak pribadi.
Aku mendapatkan pelajaran berharga beberapa hari ini.
Tak usah terlalu berharap pada orang lain, termasuk sahabat
sendiri. Khususnya yang menyangkut persoalan pribadi. Kalau ada yang membantu tentu bersyukurlah pada
yang Maha Menguasai hati karena menggerakkan sahabat kita itu untuk membantu.
Tak lupa berterimakasih pada sang sahabat. Jika tidak, seharusnya kita bisa berjuang
sendiri, seharusnya kita juga bisa hidup sendirian. Jangan pernah menyalahkan
orang yang tidak bersedia membantu kita, sekali lagi, jangan terlalu berharap
pada bantuan orang lain. Berharaplah pada Yang Maha Kuasa, karena Dialah yang
menguasai segala sesuatunya. Jika Dia mengizinkan seseorang untuk membantu
kita, maka tanpa diminta pun pasti ada saja bantuan dariNya.
Hal yang terpenting adalah menjemput pertolongan itu.
Banyak-banyak menolong orang lain dan berdoa. Sepertinya itu, aku tak tau lagi
hal yang lain selain itu.
An here I go again on my own
Goin down the only road Ive ever known,
Like a drifter I was born to walk alone
An Ive made up my mind
I aint wasting no more time - Whitesnake
(Here I go Again-1987)
Bogor, 2 November 00.00
*baru di posting pagi-ga punya koneksi
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete