Friday, January 31, 2014

Jawa-Bali Journey (kilas singkat)

Assalamualaikum.

Tanggal 21 Jnauari yang lalu, aku bersama hampir seluruh teman seangkatan ku mengadakan fieldtrip sepanjang Jawa Bali. Menggunakan 3 bus berkapasitas 40an orang kami berangkat dari Kampus.
Tujuan sucinya ya memang untuk menggali seperti apa industri yang sebenarnya, tidak hanya dilihat dari teori yang selama 5 semester kebelakng itu kami pelajari. Jadilah kami berkunjung ke industri-industri sepanjang jawa bali, khsusunya industri agro tentu.

Sebenarnya aku kurang berminat untuk menuliskan disini seperti apa kondisi atau industri-industri yang kami kunjungi itu. Tapi tidak pantas juga kalau fieldtrip yang aku jalani tidak meninggalkan berkas ilmu di otakku. Padahal kalau mau mencari di internet tentang kegiatan di Industri ini atau menanyakan langsung ke emailnya juga bisa. Beda lah memang dengan melihat langsung kedalam pabriknya.

Industri yang pertama kami kunjungi adalah PT. Tirta Marta. Perusahaan ini memproduksi plastik yang dapat terdegradasi sendiri, beda dengan polimer plastik yang kita kenal sejak lama yang abadi mungkin sampai kiamat nanti. Hehe.. yap, kalo kalian membeli belanja di supermarket sekitar kampus pasti membawa plastik buatan mereka. Masih satu-satunya di Indonesia. Produk unggulannya Ecoplast dan Oxium. Ada tuh bedanya, cari sendiri lah yaa... hehe

Di industri kedua, PT Sidomuncul, kami terlmbat cukup lama. Pada akhirnya juga harus mengorbankan PT dua kelinci yang tidak jadi dikunjungi. Di Sidomuncul juga sangat tidak cukup untuk menikmati suasana pabriknya maupun argowisatanya, sudah kesorean. Akhirnya yaa... lanjut terus ke jawa timur.

Di jatim, Kelola Mina Laut berhasil membuat kami tercengang dengan pabriknya yang benar-benar steril walaupun padat karya. Luar biasa memang, tapi sepertinya KML sedang mengalami penurunan prduksi, ya sepertinya hanya dugaanku. Lebih lagi di PT. Nestle dengan segala benda robotiknya yang mampu membuat kami melongo melihat kecanggihannya, seperti pertunjukan Transformers.

Singkat cerita, menyebranglah kami ke Bali.

membosankan....

Di bali, ke PT. Sinar Sosro, yaa gitu-gitu aja.

Membosankan lagi di bali tidak bisa berpetualang sendiri, membeli barang-barang dan oleh-oleh secara serempak beramai-ramai sangat tidak seru broh.

Tapi setidaknya aku bisa menikmati kelapa muda di tepi pantai tanjung benoa sendirian, mengambil pasirnya, membawanya untuk oleh-oleh dan sebagian disimpan. Aneh ya? Hehe...


Apalagi di ulu watu, aku sangat terkesan dengan keelokan alam yang tersembunyi di sudut kiri yang tidak banyak diketahui orang karena memang dijaga ketat oleh pasukan wanara (monyet) hehe... banyak yang mengurungkan niat ke sana. Fotonya nantilah ya, masih sama temen. Hehe... maklum ga punya kamera.

Yogyakarta. :D
Akhirnya aku bisa nyanyi lagu Yogyakarta-kla project dengan sebenarnya berada di yogya. Kota ini luarbiasa. Seandainya bisa berpetualang lebih lama disini. Hehe... menjelajah mailioboro malam, kraton, dll sekitarnya.

Maafkanlah yaa tulisanku yang ga jelas ini.
Aku juga bingung dengan diriku di fieldtrip kemarin.

Maaf temen-temen
Wassalam... 

Saturday, January 18, 2014

Tekad

Assalamualaikum,

cukup telat sepertinya untuk merasakan bahwa aku sudah berada di bagian waktu yang lain, yang dalam pembilangan manusia yaitu peristiwa tahun baru. Rampungnya 365 hari durasi peredaran bumi terhadap matahari. Waktu pun sebenarnya tak perduli mau diberi nama apa, tapi karena manusia membutuhkan partisi dalam mengingat, menjalankan, maupun merencanakan setiap kegiatan-kegiatannya, maka waktu pun dinamai sedemikian rupa. Nah, kata seluruh manusia, aku sudah berada di dalam partisi ke 2014 sejak penanggalan matahari ini digunakan. So what?

Waktu pun berjalan terus, tanpa sedikitpun berhenti untuk menghela nafasnya. Menyelesaikan suatu amanah, mengemban amanah baru, menyelesaikan suatu pekerjaan, datanglah pekerjaan baru, menyelesaikan 365 hari, datanglah 365 hari berikutnya. sampai nanti waktu dibebastugaskan oleh Yang Maha Kuasa.

Satu tahun berlalu, tahun berikutnya menjelang. Orang-orang biasanya menuliskan resolusinya di awal tahun, atau paling tidak memikirkan mau apa atau mau mencapai apa di partisi satu tahunan ini. Sah-sah saja, semua orang berhak untuk bermimpi, yap, semua orang boleh memasang target.

Kenapa aku tidak?

Sulit sekali menceritakan kenapa aku enggan memikirkan targetan-targetan amisius yang biasanya tertulis dan dipajang didinding kamar, atau dibawa didalam dompet. Kenapa ya? Apa aku takut gagal?

Tidak. Aku hanya tidak suka cara-cara ambisius seperti itu. Ambisius biasanya aku kaitkan dengan interpretasi negatif dalam suatu proses pengejaran target. KBBI: ambisi: keinginan (hasrat, nafsu) yg besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (spt pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu. Interpretasinya kearah negatif, mencapai suatu keinginan (nafsu) dengan usaha keras (bisa jadi menghalalkan segala cara). Otak pun diprogram seperti mesin untuk mencapai targetan-targetan tersebut, tidak perduli bagaimana keadaan disekitarnya, atau dampak yang bisa menyertainya. Memang benar kata pepatah setiap ada kemauan maka disitu ada jalan. Kemauan = iktikad (tekad). KBBI tekad: kemauan (kehendak) yg pasti; kebulatan hati; iktikad

nah. that's the difference.

Aku hanya membutuhkan tekad di hati, menyambar setiap kesempatan yang ada dengan pertimbangan matang setiap dampak yang ditimbulkannya. Wah, pergi kemana jiwa mudamu nak? Entahlah mungkin itu zat paling volatil yang ada di jiwa atau jasadku.

Cita-cita? Ada tentu saja. Siapa yang tidak mau hidup bahagia dengan harta kekayaan yang melimpah, mudah beramal, dan mati, kemudian nyaman masuk surga? Semua orang mau. Apakah dibutuhkan ambisi untuk mencapainya?

Aku rasa hanya butuh tekad dalam setiap kesempatan.

Semoga setiap kebaikan yang kita harapkan di tahun ini dapat terwujud. Apabila belum? Maybe next time pals. :D hehe

Wassalam.