Saturday, January 18, 2014

Tekad

Assalamualaikum,

cukup telat sepertinya untuk merasakan bahwa aku sudah berada di bagian waktu yang lain, yang dalam pembilangan manusia yaitu peristiwa tahun baru. Rampungnya 365 hari durasi peredaran bumi terhadap matahari. Waktu pun sebenarnya tak perduli mau diberi nama apa, tapi karena manusia membutuhkan partisi dalam mengingat, menjalankan, maupun merencanakan setiap kegiatan-kegiatannya, maka waktu pun dinamai sedemikian rupa. Nah, kata seluruh manusia, aku sudah berada di dalam partisi ke 2014 sejak penanggalan matahari ini digunakan. So what?

Waktu pun berjalan terus, tanpa sedikitpun berhenti untuk menghela nafasnya. Menyelesaikan suatu amanah, mengemban amanah baru, menyelesaikan suatu pekerjaan, datanglah pekerjaan baru, menyelesaikan 365 hari, datanglah 365 hari berikutnya. sampai nanti waktu dibebastugaskan oleh Yang Maha Kuasa.

Satu tahun berlalu, tahun berikutnya menjelang. Orang-orang biasanya menuliskan resolusinya di awal tahun, atau paling tidak memikirkan mau apa atau mau mencapai apa di partisi satu tahunan ini. Sah-sah saja, semua orang berhak untuk bermimpi, yap, semua orang boleh memasang target.

Kenapa aku tidak?

Sulit sekali menceritakan kenapa aku enggan memikirkan targetan-targetan amisius yang biasanya tertulis dan dipajang didinding kamar, atau dibawa didalam dompet. Kenapa ya? Apa aku takut gagal?

Tidak. Aku hanya tidak suka cara-cara ambisius seperti itu. Ambisius biasanya aku kaitkan dengan interpretasi negatif dalam suatu proses pengejaran target. KBBI: ambisi: keinginan (hasrat, nafsu) yg besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (spt pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu. Interpretasinya kearah negatif, mencapai suatu keinginan (nafsu) dengan usaha keras (bisa jadi menghalalkan segala cara). Otak pun diprogram seperti mesin untuk mencapai targetan-targetan tersebut, tidak perduli bagaimana keadaan disekitarnya, atau dampak yang bisa menyertainya. Memang benar kata pepatah setiap ada kemauan maka disitu ada jalan. Kemauan = iktikad (tekad). KBBI tekad: kemauan (kehendak) yg pasti; kebulatan hati; iktikad

nah. that's the difference.

Aku hanya membutuhkan tekad di hati, menyambar setiap kesempatan yang ada dengan pertimbangan matang setiap dampak yang ditimbulkannya. Wah, pergi kemana jiwa mudamu nak? Entahlah mungkin itu zat paling volatil yang ada di jiwa atau jasadku.

Cita-cita? Ada tentu saja. Siapa yang tidak mau hidup bahagia dengan harta kekayaan yang melimpah, mudah beramal, dan mati, kemudian nyaman masuk surga? Semua orang mau. Apakah dibutuhkan ambisi untuk mencapainya?

Aku rasa hanya butuh tekad dalam setiap kesempatan.

Semoga setiap kebaikan yang kita harapkan di tahun ini dapat terwujud. Apabila belum? Maybe next time pals. :D hehe

Wassalam.

No comments:

Post a Comment