Sunday, June 22, 2014

Bersyukur dan Bersabar

Assalamualaikum wr wb

Setelah lama sekali tidak menulis, aku kumpulkan sedikt mood yang tercecer berantakan untuk menulis kembali. Sebenarnya bukan tidak pernah menulis lagi sepanjang rentang waktu dari postingan terakhir. Bahkan tergolong banyak ide yang keluar, aktivitas yang menarik, apalagi beberapa agenda luarbiasa yang telah aku lakukan, namun belakangan aku sedikit menyimpan cerita cerita indah itu untuk ku sendiri, dan yang mengalaminya bersama ku. Biar saja, sedikit pelit kan boleh? Hehe..

Yup.. hari ini memang bukan pertama kalinya menginjakkan kaki di Subang, tetapi ini hari pertama dari hitungan hari perjuangan Praktik Lapangan.

Bersyukur, adalah hal selalu harus dilakukan setiap orang mestinya, termasuk aku dalam Praktik Lapangan ini. Tentu saja bersyukur adalah hal yang paling aku utamakan. Sampainya aku disini semua adalah jalan-Nya, semua adalah karena bimbinganNya. Setelah berusaha mencari-cari perusahaan yang bersedia menampung kami menimba ilmu, berdoa juga tak luput dilakukan tiap waktunya. Sampai pada akhirnya terjawablah semua kegelisahan itu. Bersujud, menengadahkan tangan, bibir dan hati yang tak henti berterimakasih padaNya, bersyukur.

Allah menjawab semuanya dengan lantang. Menakdirkan kami berada di sini. Yap.. bersyukur, tiada yang lain.

Nah, ujian baru saja dimulai sob. Rumah, jauh lebih nyaman dari pada bogor, bogor jauh lebih nyaman dari pada disini. Kemudahan yang kita dapat di sekitar kampus, tak serta merta kita dapatkan di tanah perantauan ini. Jauh dari keramaian, sulitnya akses transportasi, kemudahan mencari barang-barang kebutuhan sehari-hari, itu lah kenyataan yang harus disyukuri di tempat ini, bersabar jawabannya.
 
Bersabar pada hal yang tak mudah kita terima tentu harus diawali dari bersyukurnya kita berada di tempat ini.

Yah… kalau dibandingkan dengan teman-teman yang lebih berada di tempat yang terpencil, bahkan untuk akses komunikasi juga sulit, tempat ini masih jauh lebih nyaman tentunya.

Tapi apalah arti sebuah kenyamanan, tanpa ada rasa syukur dan sabar yang menyertainya. Karena kenyamanan bukan hanya soal senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, tetapi bersyukur atau tidakkah kita disini? Bersabar atau tidakkah kita disini? Dibalik segala kelebihan dan kekurangannya.

Umar bin Khatab r.a. berkata : “andaikata sabar dan syukur itu adalah dua kuda tungangan, maka aku tak peduli mana saja diantara keduanya yang aku tungangi.”


Sabar dan syukur adalah suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Begitulah adanya. Tak ada yang perlu dipersoalkan lagi sebenarnya. So, be it.. I'll fight for this. I'll take care of it. InsyaAllah..

salam dari Subang. :)

Desa wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat
-6.501453, 107.604643

No comments:

Post a Comment