Nilai adalah
tolok ukur intelegensi (?)
Jumlah harta
kekayaan adalah tolok ukur kebahagiaan(?)
Penampilan fisik
adalah tolok ukur kesehatan, kemapanan(?)
Cara dan gaya
bicara adalah tolok ukur kecerdasan(?)
Baju yang bagus, penampilan
yang rapih, adalah tolok ukur attitude(?)
Umur adalah tolok
ukur kedewasaan dan pengalaman(?)
Huh.. sempit
sekali jika di zaman sekarang ini masih ada orang yang berfikiran seperti itu.
Seorang teman
pernah berkata pada ku, terkadang suatu keberhasilan yang kita anggap adalah
sesuatu yang hebat, namun ternyata bagi orang lain itu biasa saja, dan begitu
pula sebaliknya. Prestasi-prestasi yang dianggap orang tak berarti, tak ada
apapanya, biasa saja, namun apabila kita yang memperolehnya dengan susah payah
dan bangga akan keberhasilan itu, pun
bisa dikatakan sebuah prestasi bukan?
Seringkali
prestasi hanya dikaitkan pada beberapa hal yang telah terbukti sulit untuk
didapatkan. Misal: jadi juara nasional olimpiade, IPK 4.00, lomba-lomba
internasional dan sebagainya yang sejenis. Bagaimana dengan prestasi pribadi,
bukankan prestasi itu kita sendiri yang menentukan? Misal: berhasil bangun
untuk sholat malam tiap hari, berhasil menjaga komitmen, dan lain sebaginya
yang bisa kita anggap sebagai prestasi pribadi, berhasil berkompetisi dengan
diri sendiri. Apakah prestasi itu selalu berkaitan dengan berhasilnya
menaklukkan target? Kebanggaan besar? Pembuktian?
Prestasi? Tolok
ukurnya apa?
Aku bertanya
(lagi)
Semakin banyak
tanda tanya dalam tulisanku. -_-
No comments:
Post a Comment