Monday, December 9, 2013

Furin Kazan (Strategi Penaklukan Benteng-Yamamoto Kansuke)

Fu rin ka zan (Secepat angin, sebijak hutan, seganas api, dan seteguh gunung) 

Itulah semboyan yang selalu tertanam dalam otak setiap prajurit dan berkibar dalam panji-panji yang dituliskan dalam benang emas klan Takeda. Kecepatan serangan, kebijakan mengambil keputusan dan strategi, menyerang dengan sungguh – sungguh dan bertahan tak tergoyahkan. Inilah kisah luar biasa dari klan Takeda yang mampu menandingi Uesugi Kenshin Kagetora.

Seluruh kisah peperangan, ekspansi kekuasaan, dan penaklukan benteng ini berpusat pada diri sang ronin tua bernama Yamamoto Kansuke. Umurnya memang tak lagi muda, namun keahlian pedangnya tak bisa dianggap remeh. Satu yang paling luar biasa dari diri orang tua ini, kebijaksanaan dan visinya. Penaklukan benteng, mempertahankan jalur kekuasaan dan penerus klan, pengaturan strategi mulai dari pertempuran head to head sampai pengaturan psikologis di belakang layar.

Harunobu atau yang dikenal sebagai Shingen, panglima tertinggi klan Takeda ini juga sangat menghormati Kansuke. Pun aura kepemimpinan sang panglima juga sangat disanjung oleh kansuke. Bahkan kansuke merencanakan hingga keberlanjutan kekuasaan klan takeda, seperti pengaturan pernikan sang panglima sampai kampanye peperangan pertama anaknya, Katsuyori. Sangat aneh rasanya soarang yang sudah tua ini mampu mengatur banyak hal hingga ke detail-detail yang bahkan tak pernah terpikirkan pimpinan dan ahli strategi perang manapun. Abdinya pada sang panglima dan keluarga Takeda memang tak bisa digoyahkan.

Cita-citanya adalah mengalahkan Uesugi Kenshin Kagetora, sorang panglima perang berusia muda dari klan Echigo yang memiliki nama besar dan ditakuti oleh semua klan di zaman Sengoku Jidai. Peperangan yang mempertemukan mereka adalah salah satu pertempuran terbesar yaitu pertempuran Kawanakajima. Semua usahanya mendukung dan memenangkan setiap peperangan yang dilakukan oleh klan Takeda tak lain hanya untuk memenuhi hasrat dan ambisinya sebagai ahli strategi penakluk setiap benteng dan tentunya, ambisi untuk mengalahkan Uesugi Kenshin.

Ambisinya tak pernah termakan oleh usia. Inilah kisah sang Yamamoto Kansuke, sang ahli strategi penakluk benteng.

No comments:

Post a Comment