Bismillah..
Lama sekali sejak
terakhir aku meninggalkan jejak di sini..
Hmm..
Ohiya, salam
dari ku, Mahasiswa Umum.
21 Desember
2014, terakhir kali aku berperan sebagai elit politik (ceilahh.. :p) di
organisasi mahasiswa kampusku, seusai memimpin sidang dan mengurusi semua
keperluannya, sah lah sudah titel mahasiswa umum ku sandang, bersama dua orang
lainnya, my partner in crime, moga kita bisa wisuda bareng yak… :D
Kira-kira 3
setengah tahun yang lalu aku memberanikan diri… mencoba hal baru yang disebut “keluar
dari zona nyaman” oleh orang-orang hebat waktu itu. Memang di SMA dulu aku
bukan apa-apa. Paling pinter engga, juara-jura perlombaan engga, apalagi jadi
pimpinan organisasi, malas baca buku pun, kerjaannya main mulu.. kata
orang-orang hebat waktu itu, sayang banget waktunya ga bermanfaat.
Hmm.. ada pamflet
pendaftaran DPM TPB kulihat di mading asrama. Mesti mengumpulkan foto kopi KTM dari
teman-teman di kelas sebagai symbol keterwakilan kita di kelas itu. Enggan sih
awalnya, ribet, males. Tapi ada yang menarik… apasih DPM? Kalau BEM sudah
sering ku dengar bahkan ketika SMA dulu. Aku bulatkan tekad untuk mengikuti
seleksinya. Mengumpulkan berkas-berkasnya yang kupikir cukup sulit untuk
dipenuhi namun ternyata bisa. Hehe.. dengan bekal pengetahuan seadanya melihat struktur pemerintahan Indonesia, hipotesis waktu itu ya DPM = miniature DPR. Begitulah..
Seleksinya cukup
ketat broh.. banyak yang gugur. Tahap akhir sekitar 50an orang diterjunkan
sebagai panitia pemilihan raya wilayah TPB 2011, mengurusi pemungutan suara di
TPS Asrama. Debut pertama di IPB. Hehe.. sumpah… adrenalin ku meledak.. :D
Banyak teman
baru yang ku temui.. seorang pemimpin yang luar biasa juga aku temui di divisi
ku saat itu. My friend. :)
Banyak yang
gugur dalam seleksi ini, dipilih secara natural memang yang mau belajar. Bukan yang
sudah hebat, atau merasa dirinya hebat. Aku, saat itu sebagai yang terpilih
diantara 33 orang hebat lainnya. Entahlah aku tak tau bagaimana penilainanya
sehingga aku terpilih, tapi gerbang ini lah yang mengantarkan aku sampai ke
titik ini. Titik yang kupikir tak bisa terjamah.
Terimakasih kepada
Allah yang telah menggerakkan mereka, kakak-kakak DPM TPB 47 hingga membukakan
kesempatan besar buat ku. Terimakasih.
mumpung masih muda, dan mumpung masih ingat, ada quote yang tajam dari sang maestro,
“Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri” ― Pramoedya Ananta Toerhaha...
salam hangat untuk cuaca dingin diluar sana
dramaga, di penghujung 2014
...bersambung..